19 Agustus 2008

Lamaknya Paisan walut..!!!




Belakangan rasa dandaman sama masakan pahuluan, khususnya paisan Walut (pepes belut). Rasa gurih dan lamaknya paisan walut, membuat lidah bergoyang. Berhubung ulun belum pulang kampung, untuk mengobati rasa rindu wan paisan yang satu ini dan mungkin juga dangsanak mau tahu resep paisan walut ulahan ulun ayu.. dijanaki ja..barataan

Pais Walut

Bahan:
- Belut
- Daun Pisang
- Lidi

Bumbu:
- Bawang Merah
- Bawang Putih
- Lengkuas
- Sereh
- Kencur
- Kunyit
- Kemiri
- Ketumbar
- Terasi
- Lombok Kering
- Garam
- Gula
- MSG
- Minyak Goreng

Cara membuat:
- Belut dibersihkan dari lendirnya, kemudian dibuang tulangnya dan dipotong kecil- kecil sisihkan.
- Halusan semua bumbu kecuali minyak, kemudian campurkan dengan belut tadi dan diamkan selama 15 menit sampai bumbu meresap.
- setelah 15 menit, bungkus belut dengan daun pisang. kemudian bakar diatas bara arang. untuk lebih menambah citra rasa yang lebih sedap ada baiknya bara yang dipakai dari sabut kelapa atau tempurung kelapa.

17 Agustus 2008

Nyamannya Hintalu Karuang


Ada banyak penganan khas banjar,namun sekarang sudah sangat jarang ada dan sulit dicari. kalaupun ada, kekhasan rasanya terasa berkurang. Ada Putu Mayang, Laksa, Hintalu Karuang (gayam), Kikicak, balungan Hayam, Patah, bubur baayak, dll. banyak jenisnya, namun seiring jaman penganan khas kita mulai dilupakan karena kalah dengan penganan dari luar daerah atau fast food yang makin banyak bertebaran di kota kita ini.

Hintalu Karuang (Gayam)

bahan:
- Tepung Ketan
- Gula Merah
- Gula Putih
- Santan Kelapa
- Air Kapur Sirih
- Garam
- Vanili
- Telur
- daun pandan
- air

Cara membuat:
- campur tepung ketan dengan sedikit air kapur sirih, garam dan air secukupnya. dicampur hingga menjadi adonan yang bisa dibuat bulatan - bulatan seperti gundu, inilah hintalu karuangnya.
- panaskan santan, kemudian masukkan gula merah,gula putih, dan sedikit garam serta daun pandan. apabila kuah sudah mendidih masukan hintalu karuangnya. kemudian masukkan vanili dan telur yang sudah di kocok, perlahan - lahan.setelah masak, angkat dan sajikan selagi hangat.

09 Agustus 2008

Titip Rindu buat Bundaku...


Tak terasa sudah 12 tahun Bunda tlah tiada. Banyak kenangan yang ku ukir dengannya, pesanpesan beliau yang masih kuingat sampai sekarang. Jujur ada kerinduan yang teramat sangat dengan sosok Bundaku, namun apa daya tangan tak sampai. Kini hanya doa yang selalu kupanjatkan, semoga dia disana tenang dalam tidurnya yang panjang. Beberapa bait goresan ini mungkin bisa mewakili rasa rinduku pada Bunda...

Bunda

Bunda
Apa kabarmu hari ini
Bahagia kah kau disana
Apakah kau sedang sedih
Ingatkah kau dengan nanda
Rindukah kau dengan nanda


Bunda
Nanda rindu bunda
Senyum tawa bunda
Marah bunda
Kehangatan pelukanmu
Semua yang ada pada bunda


Bunda
Anakmu sekarang sudah besar
Sebesar bunda dulu
Apa bunda bisa lihat anakmu ini
Nanda sudah besar bunda

Bunda..
nanda selalu ingat bunda
Pesan bunda
Kasih sayang bunda

Bunda
Hanya doa teriring
Semoga bunda damai disana

Ya Rabb
Lapangkanlah tempat bunda
Sayangilah dia sebagaimana dia menyayangiku
Masukanlah dia dalam orangorang yang Engkau cintai
Kedalam orang- orang yang dirindukan surga-Mu

Dalam Malam Sepi...



Ada sepi malam ini
Dalam kesendirian meniti asma-Nya
Temaran cahaya bulan diluar sana
Sempurnakan selaksa alam raya

Sepi…
Kutenggelam dalam gairah zikirku
Hatiku dalam haru biru
ada getar sukma yang mengguncang dadaku
Menumpahkan segala rinduku pada Nya

Sepi..
Kuresapi tiap bait asma-Nya
Ada sesak yang kurasa dalam dada
Seakan menyekat nafas
Mengulit kenangan silam
Akan dosa dan nodaku

Ya Rabb…
Pantaskah ku mengadu
Pantaskah ku meminta
Atas kebodohanku yang trus berulang
Kuingin dalam Cahaya-Mu

Ya Rabb…
Ku takut berjanji
Kalau itu hanya awal ingkarku
Ku inginkan Hidayah-Mu
Petunjuk jalan kebenaran
jalan lurus menuju surga-Mu…

Banjarmasin, 00.15 WITA 10082008